24 Maret 2025
Serangan Udara Koalisi AS-Inggris di Yaman

Pojok Kini – Pada hari Minggu, kelompok Houthi di Yaman mengklaim bahwa koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara di wilayah kekuasaan mereka, tepatnya di Saada, yang terletak di barat laut Yaman. Menurut laporan yang disampaikan oleh Houthi melalui saluran TV Al-Masirah, pesawat tempur yang terlibat dalam serangan tersebut melakukan tiga serangan di wilayah timur Saada. Namun, TV Al-Masirah tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai lokasi pasti dari serangan tersebut, dampaknya terhadap infrastruktur, maupun korban yang mungkin timbul. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi mengenai serangan ini dari pihak AS maupun Inggris.

Saada, yang menjadi benteng utama kelompok Houthi, terletak dekat dengan perbatasan Arab Saudi dan merupakan salah satu wilayah yang sangat strategis bagi kelompok tersebut. Kelompok Houthi, yang telah lama terlibat dalam konflik dengan pemerintah Yaman yang didukung koalisi internasional, terus mengupayakan pembalasan terhadap pihak yang mereka anggap bertanggung jawab atas penderitaan rakyat mereka. Sebagai bagian dari strategi mereka, Houthi sebelumnya telah mengklaim serangan terhadap kapal-kapal yang memiliki keterkaitan dengan Israel di Laut Merah, dengan alasan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza. Kelompok tersebut berjanji untuk terus melakukan serangan hingga apa yang mereka sebut sebagai penjajahan terhadap wilayah mereka berhenti.

Sejak awal tahun 2024, koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan lokasi-lokasi yang dikuasai oleh Houthi di seluruh Yaman. Serangan udara tersebut sering kali direspon oleh pihak Houthi dengan serangan balasan, meningkatkan ketegangan yang sudah lama berlangsung antara kedua belah pihak. Sementara itu, dengan adanya intervensi militer dari Washington dan London, kelompok Houthi mempertegas sikap mereka dengan menyebut setiap kapal yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Inggris sebagai target militer yang sah.

Dalam konteks ini, ketegangan yang semakin meningkat antara Houthi dan koalisi yang dipimpin oleh AS menjadi semakin intens. Serangan udara yang terjadi menunjukkan eskalasi konflik yang lebih luas, dengan kedua pihak saling berusaha untuk memperlihatkan kekuatan dan dominasi di wilayah tersebut. Sementara itu, dampak dari serangan ini terhadap rakyat Yaman, yang sudah lama terperangkap dalam konflik berkepanjangan, semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang ada.

Houthi sendiri telah lama menjadi kekuatan penting dalam konflik Yaman, menguasai beberapa wilayah di negara itu, termasuk Saada yang merupakan pusat kekuatan mereka. Dalam upaya mereka untuk memperluas pengaruh, kelompok ini juga aktif menargetkan kapal-kapal yang dianggap terkait dengan negara-negara yang mendukung pemerintah Yaman yang sah, seperti Israel, Amerika Serikat, dan Inggris. Sebagai balasan, koalisi internasional yang dipimpin oleh AS dan Inggris terus melancarkan serangan udara untuk menekan pergerakan Houthi dan memulihkan kestabilan di Yaman.

Sementara konflik ini terus berlanjut, banyak pihak yang menyoroti pentingnya diplomasi dan penyelesaian politik untuk mengakhiri penderitaan rakyat Yaman. Namun, hingga saat ini, upaya perdamaian masih menghadapi berbagai hambatan, termasuk ketegangan yang semakin meningkat antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.

Dengan meningkatnya ketegangan, para pengamat internasional mengkhawatirkan bahwa eskalasi lebih lanjut akan mengarah pada dampak yang lebih besar, baik bagi Yaman maupun kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. Kondisi kemanusiaan yang buruk di Yaman semakin memperburuk situasi, sementara serangan udara yang terus terjadi hanya memperburuk penderitaan rakyat yang sudah lama terperangkap dalam perang yang tak kunjung usai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *