20 Mei 2025
Produk Tembakau Alternatif Dinilai Kurangi Risiko Kesehatan

Sumber: antaranews.com

Pojok Kini – Seorang akademisi dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad), Indra Mustika, mengungkapkan bahwa perokok yang memilih beralih ke produk tembakau alternatif berpotensi mengalami pengurangan risiko kesehatan dibandingkan dengan mereka yang terus mengonsumsi rokok konvensional.

Dalam pernyataannya yang disampaikan di Jakarta pada Jumat (8/3), Indra menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik dan tembakau yang dipanaskan, tidak melalui proses pembakaran sebagaimana yang terjadi pada rokok konvensional. Ia menilai bahwa perbedaan ini dapat menekan risiko kesehatan yang biasanya ditimbulkan akibat paparan zat berbahaya dari pembakaran tembakau.

Indra juga menambahkan bahwa pembakaran tembakau menghasilkan ribuan zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Beberapa di antaranya adalah TAR, karbon monoksida, dan zat karsinogen, yang telah diketahui menjadi penyebab utama berbagai penyakit serius seperti kanker paru-paru serta gangguan kardiovaskular. Dengan menghilangkan proses pembakaran dan menggantikannya dengan pemanasan, ia berpendapat bahwa jumlah zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh dapat berkurang secara signifikan.

Namun, ia juga menekankan bahwa meskipun risiko kesehatan dari produk tembakau alternatif lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, penggunaan produk ini tetap memiliki dampak terhadap kesehatan. Oleh karena itu, penghentian kebiasaan merokok sepenuhnya tetap menjadi pilihan terbaik bagi kesehatan individu.

Dalam kaitannya dengan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia, Indra berharap agar pemerintah dapat mempertimbangkan pendekatan harm reduction atau pengurangan dampak buruk sebagai bagian dari strategi menekan angka perokok di Tanah Air. Menurutnya, strategi ini telah diterapkan di beberapa negara seperti Inggris dan Selandia Baru, yang berhasil menurunkan jumlah perokok dengan menyediakan informasi yang lebih jelas mengenai pilihan alternatif yang lebih rendah risiko.

Ia juga menyebutkan bahwa temuan terkait manfaat relatif dari produk tembakau alternatif seharusnya dapat menjadi pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dalam merancang regulasi terkait tembakau. Meski demikian, ia menekankan bahwa regulasi yang ketat tetap harus diterapkan untuk memastikan produk tersebut tidak menarik bagi kelompok yang sebelumnya tidak merokok, terutama remaja dan non-perokok.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kualitas produk tembakau alternatif agar keamanannya dapat terjamin bagi pengguna. Menurutnya, tanpa adanya regulasi yang tepat, produk ini berpotensi menjadi pintu masuk bagi generasi muda untuk mulai menggunakan nikotin, yang pada akhirnya tetap dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat.

Pemerintah diharapkan dapat mengembangkan kebijakan berbasis bukti yang mempertimbangkan berbagai aspek, baik dari sisi kesehatan masyarakat maupun regulasi yang mengatur penggunaan produk tembakau alternatif secara ketat. Dengan pendekatan yang tepat, strategi pengendalian tembakau di Indonesia diharapkan dapat lebih efektif dalam menurunkan angka perokok tanpa mengabaikan risiko baru yang mungkin muncul akibat produk alternatif ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *