
https://www.antaranews.com
Pojok Kini – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, baru-baru ini mengadakan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah negara di kawasan Pasifik, termasuk Papua Nugini, Fiji, Vanuatu, serta Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG). Pertemuan ini berlangsung dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri MSG yang digelar pada Jumat, dan bertujuan untuk mempererat kerja sama yang sudah terjalin antara Indonesia dan negara-negara anggota MSG.
Arrmanatha menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam mempererat hubungan dengan negara-negara Pasifik, terutama melalui program kerja sama yang dapat memberikan manfaat langsung bagi pembangunan masyarakat di kawasan tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa kerja sama konkret yang dijalin Indonesia dengan negara-negara Pasifik bisa menjawab kebutuhan pembangunan mereka, seperti di bidang kesehatan, pendidikan, dan mitigasi perubahan iklim,” ujar Arrmanatha.
Salah satu fokus utama pertemuan adalah pembahasan tentang penguatan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Pasifik. Dalam diskusi dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Elias Wongehu, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan, terutama dalam produk unggulan Papua Nugini seperti vanili dan kakao. Mereka juga berencana untuk mempercepat studi kelayakan bersama yang akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk tersebut.
Selain dengan Papua Nugini, Wamenlu Indonesia juga bertemu dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji, Ratu Inoke Kubuabola. Dalam pertemuan ini, Arrmanatha menyoroti peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Fiji, serta pentingnya memperkuat kerja sama pembangunan dan ekonomi di kedua negara. Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah kemajuan dalam penyelesaian Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) antara Indonesia dan Fiji yang dapat memperluas ruang kerja sama perdagangan.
Di Port Vila, Vanuatu, Arrmanatha melanjutkan serangkaian pertemuan dengan beberapa pejabat tinggi Vanuatu, termasuk Menteri Kesehatan, Barthelemy Marcellino, Menteri Pendidikan, Johnson Simil, dan Menteri Pertanian, Jotham Napat. Dalam pertemuan ini, Vanuatu mengapresiasi kunjungan Kapal Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo yang dilakukan oleh Angkatan Laut Indonesia pada awal November, yang memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 335 warga Vanuatu. Indonesia juga memberikan bantuan obat-obatan kepada pemerintah Vanuatu sebagai bagian dari upaya solidaritas terhadap masyarakat di kawasan Pasifik.
Selain itu, Vanuatu juga sangat mengapresiasi upaya Indonesia dalam meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan, dan penegakan hukum, serta perencanaan pembangunan ekonomi yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat di sana. Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dengan Vanuatu melalui berbagai inisiatif, seperti peningkatan kapasitas sektor kesehatan dan pendidikan di negara kepulauan ini.
Terakhir, dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal MSG, Leonard Louma, Wamenlu Indonesia menyampaikan pentingnya memperkuat kapasitas staf Sekretariat MSG dengan pelatihan diplomasi, adaptasi perubahan iklim, serta budidaya rumput laut dan ikan nila yang akan memberikan manfaat langsung bagi negara-negara anggota MSG. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dengan populasi Melanesia yang mencapai 11 juta orang, memiliki kesamaan tantangan dengan negara-negara Pasifik, seperti dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut.
Dalam konteks ini, Indonesia terus mengukuhkan perannya sebagai mitra strategis negara-negara Pasifik, berfokus pada kerja sama yang dapat memberikan manfaat konkret bagi masyarakat kawasan tersebut. Arrmanatha berharap rangkaian pertemuan ini akan membuka jalan bagi hasil konkret dalam kerja sama Indonesia dengan negara-negara Pasifik, dengan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia ke kawasan Pasifik pada awal tahun depan.