
Sumber: antaranews.com
Pojok Kini – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Sorong menyatakan kesiapan mereka dalam menerapkan program pendidikan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah daerah. Kepala sekolah, Herlin Maniagasi, menyampaikan bahwa kebijakan ini telah lama dinantikan dan sekolahnya sangat mendukung langkah tersebut demi meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya program ini, berbagai kebutuhan pendidikan yang sebelumnya dibebankan kepada orang tua akan ditanggung oleh pemerintah. Salah satu contohnya adalah perlengkapan seragam sekolah yang sebelumnya harus dibeli oleh siswa, kini akan diberikan secara cuma-cuma.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, yang telah mengambil kebijakan pendidikan gratis di wilayah tersebut. Menurutnya, keputusan ini akan mendapat dukungan penuh dari para orang tua siswa karena dapat meringankan beban ekonomi mereka dalam menyekolahkan anak-anaknya.
Sebagai langkah awal penerapan kebijakan ini, pihak sekolah telah mengadakan rapat dengan seluruh dewan guru untuk membahas berbagai aspek teknis terkait program pendidikan gratis. Dalam rapat tersebut, berbagai persiapan telah dibahas secara rinci agar pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik.
Pada tahun ajaran ini, sebanyak 328 siswa SMPN 3 Kota Sorong akan menyelesaikan pendidikannya, sementara jumlah penerimaan siswa baru akan disesuaikan dengan jumlah lulusan tersebut. Dalam kebijakan ini, uang seragam tidak akan dipungut dari siswa karena telah disediakan oleh dinas terkait, sementara buku pelajaran tetap menjadi tanggung jawab orang tua untuk membelinya sendiri di toko.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Arby William Mamangsa, menambahkan bahwa program pendidikan gratis ini akan memberikan manfaat kepada 26.839 siswa yang tersebar di 294 sekolah negeri, mulai dari jenjang TK, SD, hingga SMA/SMK. Ia memastikan bahwa seluruh siswa di sekolah negeri tidak akan lagi dikenakan biaya komite sekolah.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa jumlah peserta didik baru pada tahun 2024 mencapai 7.452 anak. Namun, jumlah ini diprediksi akan meningkat menjadi sekitar 9.000 siswa pada tahun ajaran mendatang. Peningkatan jumlah peserta didik ini diperkirakan terjadi karena adanya program sekolah gratis serta status Kota Sorong sebagai ibu kota provinsi yang baru.
Dengan meningkatnya jumlah siswa baru, pemerintah menjamin bahwa proses pendaftaran akan sepenuhnya gratis bagi semua peserta didik baru. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menyediakan berbagai perlengkapan sekolah untuk seluruh siswa, mulai dari seragam, tas, sepatu, kaos kaki, dasi, hingga perlengkapan lainnya.
Program pendidikan gratis ini akan diterapkan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada. Sesuai rencana, kebijakan ini akan mulai dijalankan pada Mei 2025. Untuk mendukung pelaksanaannya, anggaran sebesar Rp21 miliar telah disiapkan.
Selain sekolah negeri, pemerintah daerah juga telah mendata anak-anak asli Papua yang bersekolah di lembaga pendidikan swasta. Berdasarkan data yang ada, tercatat sekitar 4.503 peserta didik yang berasal dari keluarga asli Papua mengenyam pendidikan di sekolah swasta. Pemerintah memastikan bahwa mereka juga akan menerima manfaat dari program pendidikan gratis ini.
Dengan adanya program ini, diharapkan seluruh anak di Kota Sorong memiliki akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas tanpa terkendala faktor ekonomi. Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya mewujudkan kesetaraan pendidikan yang lebih baik bagi semua masyarakat di daerah tersebut.