
https://www.antaranews.com
Pojok Kini – Pada acara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang diadakan di Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan berita menggembirakan bagi seluruh guru di Indonesia. Dalam pidatonya yang penuh semangat pada hari Kamis, beliau mengumumkan bahwa anggaran untuk kesejahteraan guru akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025. Total alokasi anggaran yang direncanakan untuk kesejahteraan guru diperkirakan mencapai Rp81,6 triliun, meningkat sebesar Rp16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Presiden Prabowo menekankan betapa krusialnya peran guru dalam pembangunan bangsa. Ia menyatakan kebanggaan dan penghargaan yang tinggi kepada para guru, mengatakan, “Hari ini saya merasa tenang berdiri di hadapan para guru, karena meskipun kami baru berkuasa satu bulan, kami dapat mengumumkan bahwa kesejahteraan guru dapat kami tingkatkan.” Pidato ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada para pendidik.
Peningkatan anggaran ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh guru, baik mereka yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), maupun guru non-ASN. Presiden menjelaskan bahwa guru ASN akan mendapatkan tambahan kesejahteraan setara dengan satu kali gaji pokok, sedangkan guru non-ASN akan memperoleh tunjangan profesi yang dinaikkan menjadi Rp2 juta per bulan.
Lebih lanjut, alokasi anggaran tersebut juga akan digunakan untuk mendukung sertifikasi guru di seluruh Indonesia. Diharapkan pada tahun 2025, sekitar 1.932.666 guru di tanah air akan memiliki sertifikat pendidik, yang berarti setara dengan 64,4 persen dari total jumlah guru. Angka ini mencerminkan peningkatan sebanyak 650.000 guru bersertifikat dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan profesionalisme guru, Presiden juga mengumumkan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 806.486 guru—baik ASN maupun non-ASN—yang memenuhi kualifikasi pendidikan Diploma IV (D4) atau Sarjana (S1) akan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program ini bertujuan untuk memastikan para guru terus berkembang dan mampu menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi generasi mendatang.
Selain itu, Presiden Prabowo menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan kepada 249.623 guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mereka melanjutkan studi untuk memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dalam profesi mereka sebagai pendidik. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan karier guru agar mereka dapat memberikan pendidikan terbaik bagi siswa.
Bagi guru non-ASN yang belum bersertifikat, Presiden juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang merancang bantuan dana tunai yang akan disalurkan melalui transfer perbankan. Bantuan ini akan diberikan kepada guru-guru non-ASN yang memenuhi syarat, dengan data penerima yang saat ini sedang diverifikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan wujud penghargaan pemerintah atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Ini adalah langkah konkret pemerintah untuk memberi penghargaan kepada guru yang telah bekerja keras dalam mendidik generasi penerus,” katanya dengan tegas.
Dengan adanya peningkatan anggaran dan berbagai kebijakan yang mendukung kesejahteraan guru, diharapkan para pendidik semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Pemerintah percaya bahwa melalui kebijakan ini, Indonesia dapat mencetak generasi penerus yang cerdas, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.