19 April 2025
PBB mengalokasikan 110 juta dolar AS

Sumber: antaranews.com

Pojok Kini – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan anggaran sebesar 110 juta dolar AS atau sekitar Rp1,8 triliun untuk menangani sepuluh krisis kemanusiaan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian di berbagai wilayah, termasuk Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Pengumuman ini disampaikan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Kamis (6/3).

Dalam pernyataan yang dirilis, OCHA menjelaskan bahwa saat ini pendanaan global untuk bantuan kemanusiaan mengalami penurunan drastis. Diperkirakan, jumlah dana yang tersedia tahun ini menjadi yang terendah dalam sejarah. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh badan tersebut, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia sedang berada dalam kondisi darurat dan sangat membutuhkan bantuan.

Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan sekaligus Koordinator Bantuan Darurat OCHA, Tom Fletcher, menegaskan bahwa meskipun anggaran untuk bantuan kemanusiaan mengalami pemangkasan secara besar-besaran, kebutuhan masyarakat yang terdampak konflik, perubahan iklim, serta ketidakstabilan ekonomi tetap harus dipenuhi.

Ia menyatakan bahwa alokasi dana darurat sedang disalurkan dengan cepat ke lokasi-lokasi yang dianggap paling membutuhkan bantuan segera. PBB juga berkomitmen untuk memastikan bahwa dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menolong mereka yang berada dalam kondisi paling rentan.

Berdasarkan laporan dari OCHA, sekitar sepertiga dari dana yang dialokasikan ini akan digunakan untuk membantu Sudan dan Chad. Kedua negara tersebut tengah mengalami situasi darurat akibat konflik yang berkepanjangan, gelombang pengungsian, serta ancaman kelaparan yang semakin memburuk.

Selain Sudan dan Chad, bantuan kemanusiaan juga akan diberikan kepada beberapa negara lain yang menghadapi permasalahan serupa, di antaranya Afganistan, Republik Afrika Tengah, Honduras, Mauritania, Niger, Somalia, Venezuela, dan Zambia. Pendanaan ini tidak hanya difokuskan pada penyediaan kebutuhan dasar bagi para pengungsi dan korban konflik, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat berbagai inisiatif perlindungan bagi komunitas yang terdampak perubahan iklim secara langsung.

Pada akhir tahun 2024, anggaran sebesar 110 juta dolar AS ini diperkirakan telah memberikan manfaat bagi lebih dari tiga juta orang yang terdampak krisis di sepuluh negara tersebut. Hal ini menjadi bagian dari upaya PBB dalam merespons tantangan kemanusiaan yang semakin meningkat di berbagai belahan dunia.

Lebih lanjut, OCHA menyebutkan bahwa kebutuhan dana untuk tahun ini sebenarnya mencapai hampir 45 miliar dolar AS guna membantu sekitar 185 juta orang yang terjebak dalam situasi krisis di berbagai negara. Namun, hingga saat ini, hanya lima persen dari total anggaran tersebut yang telah tersedia dan dicairkan.

Kekurangan pendanaan yang mencapai lebih dari 42 miliar dolar AS menjadi tantangan besar bagi komunitas kemanusiaan internasional. Tanpa dukungan finansial yang memadai, banyak program bantuan yang terancam tidak dapat berjalan optimal, sementara jutaan orang masih berada dalam kondisi yang membutuhkan pertolongan segera.

Dengan kondisi pendanaan yang semakin menipis, PBB terus mengajak komunitas internasional, termasuk negara-negara donor dan organisasi kemanusiaan, untuk berkontribusi dalam mengatasi krisis ini. Diharapkan, langkah-langkah yang telah diambil dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat yang terdampak dan mencegah situasi kemanusiaan yang lebih buruk di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *