16 Februari 2025
Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara Semakin Menguat: Belousov Bertemu No Kwang Chol

https://www.antaranews.com

Pojok Kini – Hubungan militer antara Rusia dan Korea Utara terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov, dalam kunjungannya ke Pyongyang pada Jumat (29/11), mengadakan pertemuan penting dengan Menteri Pertahanan Korea Utara, No Kwang Chol. Dalam kesempatan tersebut, Belousov menegaskan bahwa kerja sama antara kedua negara di bidang militer kini semakin menguat. Ia juga menyatakan bahwa Moskow berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kesepakatan yang telah dicapai dengan Pyongyang.

Kunjungan ini berlangsung hanya beberapa waktu setelah Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui, melakukan perjalanan ke Moskow. Dalam pertemuan dengan mitranya dan Presiden Vladimir Putin, Choe menyatakan bahwa Korea Utara akan memberikan dukungan penuh kepada tentara Rusia hingga mencapai kemenangan dalam konflik Ukraina. Pernyataan ini menandakan aliansi strategis yang semakin kokoh di antara kedua negara, di tengah situasi geopolitik yang terus memanas.

Namun, kunjungan Belousov ke Pyongyang tak lepas dari sorotan internasional, terutama setelah muncul klaim bahwa Korea Utara telah mengirim ribuan tentaranya ke Rusia untuk membantu Moskow dalam perang melawan Ukraina. Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Ukraina. Meski demikian, baik Moskow maupun Pyongyang belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut, sehingga menimbulkan berbagai spekulasi di tingkat global.

Selain itu, pada bulan Juni lalu, Rusia dan Korea Utara telah menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif. Perjanjian ini mencakup kesepakatan untuk saling memberikan dukungan militer jika salah satu pihak menghadapi agresi dari negara ketiga. Hal ini semakin menunjukkan keinginan kedua negara untuk memperkuat hubungan militer di tengah tekanan yang mereka hadapi dari negara-negara Barat.

Dari laporan intelijen Korea Selatan, diklaim bahwa Korea Utara telah memasok Rusia dengan peralatan militer tambahan, seperti howitzer swagerak dan peluncur roket. Meski klaim tersebut belum dikonfirmasi, hal ini memicu perhatian dunia internasional terkait potensi dukungan nyata Korea Utara terhadap Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung.

Dalam pertemuan di Pyongyang, Belousov menekankan pentingnya kerja sama yang erat dengan Korea Utara untuk mencapai tujuan bersama. Ia mengapresiasi komitmen Pyongyang dalam mendukung Moskow, serta menyatakan bahwa Rusia akan terus mendukung upaya penguatan aliansi strategis ini.

Sementara itu, bagi Korea Utara, dukungan terhadap Rusia menjadi peluang untuk meningkatkan pengaruhnya di panggung internasional, terutama di tengah isolasi yang dialami akibat sanksi dan tekanan dari negara-negara Barat. Hubungan erat dengan Rusia tidak hanya memberi keuntungan strategis, tetapi juga memperkuat posisi Korea Utara dalam menghadapi dinamika di kawasan Asia Timur.

Kerja sama yang semakin solid antara Rusia dan Korea Utara menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. Dukungan militer yang mereka saling berikan dapat memengaruhi keseimbangan kekuatan global, terutama di tengah konflik yang melibatkan Rusia dan Ukraina.

Kunjungan Belousov ke Pyongyang menggarisbawahi pentingnya hubungan strategis ini bagi kedua negara. Meski dibayangi berbagai tuduhan dan spekulasi, Rusia dan Korea Utara tampaknya tetap fokus pada penguatan kerja sama mereka di bidang militer. Langkah ini tak hanya memberi dampak pada hubungan bilateral, tetapi juga menambah kompleksitas situasi geopolitik global di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *