19 April 2025
Kementerian Agama Perkenalkan Asta Protas

Sumber: antaranews.com

Pojok Kini – Kementerian Agama (Kemenag) telah memperkenalkan delapan program utama yang disebut sebagai Asta Protas. Program ini disusun sebagai langkah konkret dalam menyelesaikan Asta Cita serta mendukung 17 program prioritas nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan di Jakarta pada Kamis, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa delapan program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat peran Kemenag dalam mewujudkan kebijakan pemerintah yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Program Asta Protas terdiri dari beberapa aspek penting, yaitu peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, layanan keagamaan yang berdampak, pendidikan unggul dan terintegrasi, pemberdayaan pesantren, penguatan ekonomi umat, penyelenggaraan ibadah haji yang optimal, serta digitalisasi tata kelola.

Salah satu program yang menjadi perhatian utama adalah peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan. Dalam program ini, Kemenag akan melakukan berbagai langkah untuk memperkuat moderasi beragama dan meningkatkan kualitas hubungan antarumat beragama. Upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat regulasi mengenai kerukunan umat beragama serta mengoptimalkan peran Kantor Urusan Agama (KUA) dalam mendeteksi dini potensi konflik keagamaan.

Selain itu, penguatan ekologi atau ekoteologi juga menjadi bagian penting dari Asta Protas. Menteri Agama menegaskan bahwa isu perubahan iklim telah menjadi permasalahan global yang harus ditangani dengan serius. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan perlu ditanamkan melalui pemahaman keagamaan. Ia mencontohkan bahwa dalam Islam terdapat konsep khilafah yang menekankan peran manusia sebagai penjaga alam. Nilai-nilai serupa juga ditemukan dalam ajaran agama lain, seperti Tri Hita Karana dalam Hindu dan Laudato Si’ dalam Katolik.

Di sisi lain, layanan keagamaan yang lebih berdampak juga akan diperkuat oleh Kemenag. Dalam program ini, berbagai layanan seperti bimbingan perkawinan, penguatan keluarga maslahat, serta pembangunan KUA yang inklusif akan menjadi fokus utama. Kemenag juga berkomitmen untuk memperluas akses layanan keagamaan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) agar seluruh masyarakat dapat memperoleh haknya secara merata.

Terkait dengan sektor pendidikan, program pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi telah disiapkan untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Menteri Agama menyatakan bahwa dalam waktu dekat, sistem pendidikan berbasis digital akan diterapkan guna menciptakan pendidikan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu, percepatan sertifikasi guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga akan menjadi prioritas dalam dua tahun mendatang agar kualitas tenaga pengajar semakin meningkat.

Dalam bidang pemberdayaan pesantren, Kemenag akan terus berupaya menjadikan pesantren sebagai tempat belajar yang aman, ramah anak, dan inklusif. Penguatan regulasi serta dukungan terhadap pesantren diharapkan dapat meningkatkan peran lembaga ini dalam mencetak generasi yang unggul.

Selanjutnya, pemberdayaan ekonomi umat juga menjadi perhatian dalam Asta Protas. Dengan potensi dana sosial keagamaan yang mencapai ratusan triliun rupiah, optimalisasi pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) menjadi hal yang sangat penting. Menteri Agama menegaskan bahwa penguatan tata kelola dana sosial keagamaan akan dilakukan agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji, Kemenag bertekad untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah. Ia berharap bahwa seluruh jamaah haji dapat merasa nyaman sejak persiapan hingga selesai melaksanakan ibadah. Program ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman haji yang lebih baik, sehingga seluruh jamaah dapat menunaikan ibadah dengan tenang dan khusyuk.

Terakhir, digitalisasi tata kelola menjadi program kunci dalam Asta Protas. Menteri Agama menargetkan agar seluruh layanan keagamaan dapat berbasis digital sehingga lebih murah, mudah, efisien, dan transparan. Dengan adanya satu sistem layanan digital, masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi yang dibutuhkan.

Melalui Asta Protas, Kemenag berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat serta mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *