16 Februari 2025
Kemenhut Resmikan Rumah Penyu di Pulau Rambut untuk Lindungi Penyu Sisik yang Terancam Punah

https://www.antaranews.com

Pojok Kini – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Indonesia baru saja meresmikan Rumah Penyu di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, yang terletak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pembangunan ini adalah bagian dari upaya pelestarian penyu sisik (Eretmochelys imbricata), spesies penyu yang terancam punah dan kini masuk dalam daftar merah IUCN dengan status “kritis terancam punah”. Acara peresmian yang berlangsung pada hari Jumat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pejabat dari Kemenhut serta mitra yang mendukung proyek konservasi tersebut.

Ahmad Munawir, Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Kemenhut, dalam sambutannya menyatakan bahwa Rumah Penyu bukan hanya simbol dari upaya konservasi, tetapi juga langkah nyata dalam perlindungan terhadap penyu sisik yang terancam punah. “Rumah Penyu ini diharapkan menjadi bagian penting dalam melestarikan spesies reptil laut yang rentan terhadap kepunahan. Tanpa tindakan konservasi yang cepat, penyu sisik bisa hilang dalam waktu yang tidak lama,” tegas Ahmad Munawir.

Penyu sisik menghadapi banyak ancaman, baik dari aktivitas manusia maupun faktor alam. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi penyu di Pulau Rambut adalah serangan dari biawak, yang memangsa sarang penyu. Data menunjukkan bahwa sekitar 76 persen sarang penyu di kawasan ini rusak akibat pemangsaan biawak. Sebagai respons terhadap masalah ini, Kemenhut melakukan intervensi dengan memindahkan sarang penyu ke lokasi penetasan semi alami yang lebih aman. Langkah ini bertujuan untuk melindungi telur penyu dari ancaman predator dan bahaya pasang air yang bisa merusak sarang.

Selain predator alam, sampah plastik yang berasal dari daratan Pulau Jawa juga menjadi ancaman serius bagi kehidupan penyu sisik. Sampah-sampah tersebut dapat mengganggu penyu, bahkan menyebabkan mereka tersangkut atau menelannya, yang bisa berakibat fatal. Kawasan perairan sekitar Jakarta, yang menjadi habitat penting bagi penyu sisik, sangat rentan terhadap pencemaran sampah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan laut dan meminimalisir dampak pencemaran menjadi bagian penting dari upaya pelestarian.

Untuk mendukung upaya konservasi ini, Kemenhut bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dalam pembangunan Rumah Penyu. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih bagi penyu sisik dan spesies laut lainnya di sekitar Pulau Rambut. Rumah Penyu ini diharapkan dapat menjadi tempat yang aman bagi penyu untuk bertelur, berkembang biak, dan melanjutkan siklus hidup mereka tanpa gangguan.

Selain Rumah Penyu, pada acara peresmian tersebut juga diresmikan patung bangau bluwok (Mycteria cinerea) sebagai ikon Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Bangau bluwok, yang juga terancam punah, merupakan salah satu spesies burung yang berkembang biak di kawasan tersebut. Pulau Rambut menjadi salah satu pusat berbiak utama bagi populasi bangau bluwok di Pulau Jawa dan pantai Sumatera bagian timur. Patung bangau bluwok dipasang sebagai simbol pentingnya melindungi habitat burung ini, yang juga terancam punah.

Ahmad Munawir menambahkan bahwa konservasi tidak hanya terbatas pada penyu sisik, tetapi juga mencakup perlindungan habitat bagi burung-burung terancam punah seperti bangau bluwok. “Kami pastikan bahwa habitat burung ini tidak terganggu oleh aktivitas manusia, sehingga mereka bisa datang, bersarang, dan berkembang biak dengan aman,” ujar Ahmad.

Dengan diresmikannya Rumah Penyu dan simbol konservasi lainnya, Kemenhut berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pelestarian alam dan perlindungan satwa liar. Kemenhut juga mengajak semua pihak untuk turut menjaga ekosistem laut dan mengurangi dampak pencemaran, agar penyu sisik dan spesies langka lainnya dapat terus berkembang biak di habitat alaminya. Keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada kerja sama berbagai pihak yang peduli terhadap keberlanjutan alam dan kehidupan satwa laut yang terancam punah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *