
Sumber: antaranews.com
Pojok Kini – Pemerintah China secara tegas menolak rencana Amerika Serikat yang berupaya mengambil alih Gaza. Sikap ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung dalam sidang legislatif tahunan negara tersebut. Kantor berita Xinhua melaporkan pada Jumat bahwa Wang menegaskan dukungan negaranya terhadap inisiatif perdamaian yang diprakarsai oleh Mesir dan negara-negara Arab lainnya.
Menurut Wang, Gaza adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah Palestina dan sepenuhnya menjadi hak rakyat Palestina. Ia menekankan bahwa segala bentuk perubahan status wilayah tersebut melalui paksaan hanya akan menimbulkan kekacauan baru di kawasan tersebut. Pernyataannya ini menggarisbawahi pentingnya menjaga stabilitas dan tidak memperburuk kondisi yang sudah memanas di Timur Tengah.
Selain itu, Wang juga mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah nyata dalam mendorong perdamaian jangka panjang di Gaza. Ia menekankan bahwa bantuan kemanusiaan harus terus ditingkatkan, sementara prinsip yang menegaskan bahwa Palestina harus dikelola oleh rakyat Palestina sendiri harus tetap dijunjung tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Wang menegaskan kembali bahwa China secara konsisten mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan keluar yang adil dan berkelanjutan bagi konflik Israel-Palestina. Ia menilai bahwa penyelesaian masalah di Timur Tengah harus didasarkan pada keadilan, bukan kepentingan sepihak dari negara-negara besar.
Lebih lanjut, Wang juga menyoroti pentingnya implementasi Deklarasi Beijing oleh semua faksi Palestina. Deklarasi ini, yang bertujuan untuk memperkuat persatuan di antara kelompok-kelompok Palestina, dinilai sebagai langkah krusial dalam membangun fondasi politik yang stabil bagi negara Palestina di masa depan.
Dalam pernyataannya, Wang menyerukan agar negara-negara di seluruh dunia bekerja sama dalam mendukung proses perdamaian antara Palestina dan Israel. Menurutnya, tanpa upaya kolektif dari komunitas global, konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini tidak akan mencapai solusi yang adil.
Sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, China berkomitmen untuk terus membela keadilan dan mendorong perdamaian serta pembangunan bagi rakyat di kawasan Timur Tengah. Negara tersebut menegaskan bahwa pendekatan yang mengutamakan dialog dan diplomasi harus menjadi prioritas dalam menyelesaikan krisis yang berkepanjangan ini.
Dengan sikap yang semakin tegas, China memperlihatkan perannya sebagai kekuatan global yang aktif dalam isu-isu internasional, termasuk dalam konflik Israel-Palestina. Dukungan terhadap solusi dua negara serta penolakan terhadap intervensi sepihak dari negara lain menunjukkan bahwa China menginginkan perdamaian di kawasan tersebut tercapai melalui jalan yang adil dan berdasarkan hukum internasional.