16 Februari 2025
Aliran Modal Asing Keluar Bersih dari Pasar Keuangan Indonesia Capai Rp1,78 Triliun

https://www.antaranews.com

Pojok Kini – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada periode 25-28 November 2024, tercatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp1,78 triliun. Hal ini berdasarkan data yang diterbitkan oleh BI yang mengungkapkan bahwa modal asing keluar terbagi dalam dua sektor utama, yaitu pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang masing-masing mencatatkan angka Rp2,01 triliun dan Rp1,66 triliun. Namun, meskipun ada aliran keluar di sektor-sektor tersebut, pasar Surat Berharga Negara (SBN) justru mencatatkan aliran modal asing masuk bersih sebesar Rp1,89 triliun.

Dalam penjelasannya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa meskipun terjadi aliran keluar bersih dalam periode tersebut, secara keseluruhan pasar keuangan Indonesia masih mencatatkan tren positif dalam hal aliran masuk modal asing. Sejak awal tahun 2024 hingga 28 November 2024, tercatat total modal asing masuk bersih mencapai Rp24,65 triliun di pasar saham, Rp29,17 triliun di pasar SBN, dan Rp184,85 triliun di pasar SRBI.

Pada semester kedua 2024, Indonesia terus menunjukkan daya tarik bagi investor asing. Nonresiden tercatat terus melanjutkan inflows dengan angka yang signifikan, yaitu Rp24,31 triliun di pasar saham, Rp63,13 triliun di pasar SBN, dan Rp54,50 triliun di pasar SRBI. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada aliran keluar dalam jangka pendek, pasar Indonesia tetap menarik bagi investor asing secara keseluruhan.

Selain itu, Ramdan juga menyampaikan informasi terkait dengan premi risiko investasi Indonesia yang mengalami sedikit kenaikan. Pada 28 November 2024, premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat sebesar 74,53 basis poin (bps), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 22 November 2024 yang berada di level 73,13 bps. Meskipun terjadi sedikit peningkatan dalam premi risiko, Indonesia masih dipandang relatif stabil di pasar global.

Rupiah pada awal perdagangan Jumat, 29 November 2024, tercatat menguat sedikit dibandingkan dengan hari sebelumnya. Dolar AS diperdagangkan pada level Rp15.845, lebih rendah dibandingkan dengan penutupan pada Kamis, 28 November yang tercatat Rp15.865. Hal ini terjadi seiring dengan pelemahan indeks dolar AS yang turun ke level 106,05 pada akhir perdagangan Kamis tersebut.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tenor 10 tahun juga menunjukkan penurunan, yakni menjadi 6,88 persen. Penurunan imbal hasil ini sejalan dengan tren penurunan yang juga terjadi pada surat utang AS, yakni US Treasury Note tenor 10 tahun yang turun menjadi 4,263 persen.

Untuk menjaga stabilitas dan ketahanan ekonomi Indonesia, Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah serta otoritas terkait lainnya. Selain itu, BI juga terus mengoptimalkan kebijakan moneter dan fiskal yang telah diterapkan, dengan tujuan untuk menjaga kondisi eksternal ekonomi Indonesia tetap stabil dan mendorong aliran investasi yang berkelanjutan. Bank Indonesia juga menegaskan bahwa kebijakan yang diambil akan mendukung perekonomian Indonesia agar tetap dapat bertahan di tengah dinamika pasar global yang terus berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *